Thursday, August 11, 2016

Kisah petani

Ada seorang petani miskin yang memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah.

Satu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi.. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.. Kawan2nya mentertawakan dan mengejek dia sbb dia tak jual kudanya..

Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandang nya..

Maka teman-temannya berkata : "Sungguh malang nasib ko, padahal kalau semalam mu jual, dah kaya, sekarang kuda mu dah hilang.."
Si petani miskin hanya diam saja tanpa berbicara...

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali , bersama 5 ekor kuda liar lainnya..
Lalu teman-temannya berkata : "Wah! Untung sekali nasibmu, ternyata perginya kudamu membawa keuntungan.."
Si petani tetap hanya diam saja..

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah..
Kawan2nya berkata : "Rupanya kuda-kuda itu membawa malang, lihat sekarang anakmu kakinya patah.."
Si petani tetap diam tanpa berbicara..

Seminggu kemudian terjadi peperangan di tempat mereka itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani sebab dia tidak boleh berjalan..

Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis : "Untung sekali nasibmu kerana anakmu tidak ikut berperang, kami kemungkinan akan kehilangan anak-anak kami.."

Si petani kemudian berkata :
"Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau malang..
Semuanya adalah suatu rangkaian proses yang belum selesai...
Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini..
Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok..
Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok..
Tetapi yang pasti, ALLAH paling tahu yang terbaik buat kita...
Bahagian kita adalah, mengucapkan syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki ALLAH di dalam hidup kita ini..

Jalan yang dibentangkan ALLAH belum tentu yang tercepat, bukan pula yang termudah.. tapi sudah pasti yang terbaik..."

Semoga dapat mengambil iktibarnya..

No comments:

Followers